Minggu, 15 Juli 2012

manfaat internet


Manfaat Internet Bagi Pelajar dan Dunia Pendidikan:
1. Memperluas Wawasan dan Ilmu pengetahuan: Memperluas Wawasan dan Ilmu Pengetahuan Camsh pajang di urutan pertama karena berdasarkan pengalaman yang Camsh alami adalah ketika kita sedang mencari tugas di internet tanpa kita sadari setiap halaman Webiste yang kita buka pasti kita akan baca walaupun itu bukan tugas yang sobat inginkan, Namun ada juga sebagian siswa yang tergolong orang yang HG alias Harap Gampang pasti tinggal CTRL C trus CTRL V di Word nah ini bukan tujuan sebenarnya dari Internet.

2. Sebagai sumber tambahan Pelajaran Yang belum di mengerti di Sekolah: Pernah tidak saat kita belajar di sekolah lantas kita tidak mengerti sama sekali dengan apa yang telah di terangkan di sekolah, itu sering sekali terjadi bahkan itu sering menimpa penulis pribadi, oleh karena itu camsh sering mencari informasi bahan pelajaran di Internet agar mengetahui apa sih yang di ajarkan Pak/Bu Guru di Sekolah tadi.
3. Melatih Siswa Supaya Mengetahui Cara-cara Penggunaan Komputer: Harus buat tugas lewat Internet otomatis harus menggunakan yang namanya Komputer, Camsh punya sebuah pengalaman yang satu ini pernah guru TIK di sekolah ngasih tugas buat email dan kirimkan alamat email di Guru TIK kami, Nah di situ bingung gak tau mau gimana, ya terpaksa harus mengetahui Komputer dan Internet itu sendiri, maklum itu masih SMP kelas 3 jadi agak gaptek.
4. Sebagai Sarana Komunikasi: Sarana Komunikasi Camsh pasang yang terakhir karena ini hanyalah sarana untuk bertukar Informasi dengan teman di Internet untuk menambah wawasan namun jarang sekali Manfaat Internet Bagi Pelajar maupun mahasiswa untuk menggunakannya seperti itu melainkan sarana untuk chatting chattingan, sungguh sangat di sayangkan.
Manfaat Internet bagi siswa :

1.       Memperluas Wawasan dan Ilmu pengetahuanMemperluas Wawasan dan Ilmu Pengetahuan ane pajang di urutan pertama karena berdasarkan pengalaman yang saya alami adalah ketika kita sedang mencari tugas di internet tanpa kita sadari setiap halaman Webiste yang kita buka pasti kita akan baca walaupun itu bukan tugas yang sobat inginkan, Namun ada juga sebagian siswa yang tergolong orang yang HG alias Harap Gampang pasti tinggal CTRL C trus CTRL V di Word nah ini bukan tujuan sebenarnya dari Internet

2.       Sebagai bahan Tambahan Pelajaran Yang Tidak Mengerti Di SekolahPernah tidak saat anda belajar di sekolah lantas anda tidak mengerti sama sekali dengan apa yang telah di terangkan di sekolah,  itu sering sekali terjadi bahkan itu sering menimpa saya pribadi, oleh karena itu saya sering mencari informasi bahan pelajaran di Internet agar mengetahui apa sich yang di ajarkan Pak/Bu Guru di Sekolah tadi
3.       Melatih Siswa Agar Tahu Cara Penggunaan KomputerHarus Buat tugas lewat Internet otomatis harus menggunakan Komputer, Ane punya sebuah pengalaman ni sob yang satu ini pernah guru TIK ane di sekolah ngasih tugas buat email dan kirimkan alamat email di Guru TIK kami, wah di situ bingung abiezz g tau mau gimana yang terpaksa harus mengetahui Komputer dan Internet itu sendiri, maklum itu masih SMP kelas 3 jadi agak gaptek, xixixixi
4.       Sebagai Sarana KomunikasiSarana Komunikasi ane pasang yang terkahir karena ini hanyalah sarana untuk bertukar Informasi dengan teman di Internet untuk menambah wawasan tapi jarang sekali siswa maupun mahasiswa untuk menggunakannya seperti itu melainkan sarana untuk chatting chattingan, sungguh sangat di sayangkan huffffft
Kebaikannya ialah
1)dapat membantu pelajar dalam proses pembelajaran dan pengajaran
2)ilmu itu sangat luas.dengan adanya internet ini pelajar dapat mengetahui perkara yang luar biasa dari cara pemikiran mereka

Rabu, 30 Mei 2012

TUGAS BAHASA INDONESIA




DAFTAR ISI
KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA

KD.2.1. MENYIMAK UNTUK MENGUMPULKAN INFORMASI YANG TIDAK BERSIFAT PERINTAH DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.2. MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI PERINTAH YANG DI UNGKAPKAN ATAU YANG TIDAK DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.3. MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS
KD.2.4. MEMBACA UNTUK MEMAHAMI MAKNA KATA , BENTUK KATA , UNGKAPAN , DAN KALIMAT DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.5. MENGGUNAKAN SECARA LISAN KALIMAT TANYA ATAU PERTANYAAN DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.6. MEMBUAT PARAFRASA LISAN DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.7. MENERAPKAN POLA GILIR DALAM BERKOMUNIKASI
KD.2.8. BERCAKAP – CAKAP SECARA SOPAN DENGAN MITRA BICARA DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.9. BERDISKUSI YANG BERMAKNA DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.10. BERNEGOSIASI YANG MENGHASILKAN DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.11. MENYAMPAIKAN LAPORAN ATAU PRESENTASI LISAN DALAM KONTEKS BEKERJA
KD.2.12. MENULIS WACANA YANG BERCORAK  NARATIF , DESKRIPTIF , EKSPOSITORIS , DAN ARGUMENTATIF
KD.2.13. MERINGKAS TEKS TERTULIS DALAM KONTEKS TERTULIS
KD.2.14. MENYIMPULKAN TEKS TERTULIS DALAM KONTEKS BEKERJA


KD.2.1 . MENYIMAK UNTUK MENYIMPULKAN INFORMASI YANG TIDAK BERSIFAT PERINTAH DALAM KONTEKS BEKERJA
● MENYIMPULKAN
 Deduktif  → Kesimpulan  → Penjelasan
 Induktif  → Pejelasan → Simpulan
Ciri – ciri simpulan atau kesimpulan :
1 . Menyajikan bagian – bagian yang di anggap penting , bagian – bagian yang kurang penting hanya sedikit di sajikan dan bagian yang tidak penting dapat di abaikan .
2 . Penyajian langsung menyajikan inti masalah serta problematik pemecahanya .
Simpulan berarti memberikan pendapat terakhir berdasarkan uraian – uraian sebelumnya.
OPINI
Opini adalah kalimat yang mengandung pendapat atau simpulan yang bertolak dari fakta-fakta yang ada untuk menurunkan suatu simpulan atau pendapat .
Opini di bedakan menjadi :
1 . opini perorangan adalah pendapat yang di kemukakan secara pribadi dan bersifat subjektif .
Contoh :
Menurut para ahli , penduduk Indonesia pada tahun 2010 akan mencapai 300 juta .
2 . opini umum adalah pendapat yang di terima kebenaranya oleh semua orang .
Contoh :
Mengisahkan tokoh secara berlebihan akan merugikan diri sendiri dan orang lain yang berada di dekatnya .





KD.2.2. MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI PERINTAH YANG DI UNGKAPKAN ATAU YANG TIDAK DALAM KONTEKS BEKERJA

Kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung perintah atau permintaan agar orang lain melakukan suatu hal yang di inginkan .
Ciri – cirinya :
  1. menggunakan intonasi keras , terutama perintah biasa dan larangan
  2. mempergunakan partikel pelembut  - Lah
contoh : Pergilah dari tempat ini , segera !
Perintah dapat di ungkapkan secara langsung maupun tidak langsung .
Perintah yang di ungkapkan secara langsung biasanya perintah lisan dapat berupa perintah dari atasan  ( pimpinan ) kepada pegawainya . misalnya perintah yang isinya mengigatkan agar para pegawainya lebih bertanggung jawab terhadap tugas  , perintah ini biasanya di sampaikan pada waktu rapat .
Pemberian surat perintah adalah contoh perintah yang di ungkapkan secara tidak langsung .












UNIVERSITAS BUNG KARNO
Jalan Kimia , Menteng ( 021 ) 31902903
JAKARTA PUSAT

SURAT PERINTAH
Nomor : 215 / REK / V / 2001
Dasar : Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang handal , maka di pandang perlu untuk mengikuti seminar nasional tentang STRATEGI SUKSES DALAM MENCIPTAKAN SUMBER DAYA KREATIF di Jakarta
Kepada : 1. Ir. Rinny Susanti
         2. Ir. Agus Rahmawan
         3. Ir. Surya Pranata
Untuk : 1. Mengikuti seminar nasional tentang strategi sukses dalam menciptakan sumber daya kreatif di Jakarta
 2.Seminar tersebut berlangsung dari tanggal 11 – 18 mei 2001 di Hotel Matra , Matraman
             3. Semua biaya di tanggung UNIVERSITAS
       4. Melaporkan hasil pelaksanaanya .
Perintah ini agar di laksanakan dengan penuh tanggung jawab .

Di keluarkan di Jakarta
Tanggal 27 april 2001
REKTOR UNIVERSITAS BUNG KARNO
Prof.Dr.Ir.Nyoman Alit Astika


MACAM – MACAM PERINTAH
A . Perintah biasa berpariasi , dari perintah yang lunak sampai perintah yang sangat keras . intonasi yang di pergunakan pun bervariasi .
Contoh : Pergilah dari sini !
B . Perintah permintaan , adalah perintah yang halus . orang yang menyuruh bersifat merendah .
Contoh : coba dengar baik – baik !
C . Perintah mengizinkan , adalah perintah biasa yang di tambahkan dengan pernyataan yang mengungkapkan izin .
D . Perintah ajakan , biasanya di dahului oleh kata – kata ajakan , seperti: marilah baiklah
Contoh : marilah kita berdoa terlebih dahulu .
E . Perintah bersyarat , adalah perintah yang mengandung syarat untuk terpenuhinya sesuatu hal .
Contoh : bantulah dia , pasti pekerjaannya akan segera selesai !
F . Perintah sindiran , adalah perintah yang mengandung ejekan karena yakin bahwa yang di perintah tidak mampu melaksanakan yang di perintahkan .
Contoh : kerjakan sendiri , kalau kamu bisa !
G . Perintah larangan , adalah perintah yang melarang seseorang melakukan suatu hal . bila larangan itu bersifat umum atau resmi di gunakan kata di larang , bila larangan itu bersifat khusus atau tidak resmi di gunakan kata jangan .
Contoh : Dilarang membuang sampah di sini !






MERUMUSKAN KEMBALI MASALAH
Perintah yang kita terima dari orang lain belum tentu dapat kita pahami dengan benar sehingga kita harus cerna dalam menerima perintah .
Misalkan : Anda sebagai salah satu karyawan di suatu perusahaan mendapat perintah dari direktur untuk menginformasikan sesuatu kepada karyawan lainya , contoh :
Direktur : saya minta , anda dan semua karyawan membuat laporan kerja tertulis ! paling lambat saya terima sebelum makan siang .
Karyawan : Baik , pa . akan saya sampaikan perintah bapa kepada karyawan – karyawan lain .
Perintah bila di sampaikan secar lisan dapt di kenali dari intonasi dan tekanan pada kalimatnya , perintah yang sifatnya sederhana dapat di lakukan secar spontan , contoh :
● Tolong ambilkan buku ,
● Coba tulis soal ini .
Kerangka atau Bagan
Suatu perintah yang bersifat kompleks dapat di rumuskan kembali dengan menggunakn kerangka  , table , atau bagan , sebelumnya tentu saja kalian perlu untuk memahami , mencatat , dan mengkaji lebih dulu perintah tersebut .
Sangat penting anda memastikan lagi atau mengkonfirmasi pamahaman anda atas perintah tersebut kepada yang memberi perintah dengan demikian kebenaran isi perintah dapat di jamin dan anda tidak salh dalam melaksanakan perintah .
Misalnya : anda seorang anggota osis , kepala sekolah memerintahkan agar osis membuat progam kerja maka yang akan anda konfirmasikan kepada kepala sekolah .
1 . apa saja progamnya atau kegiatan yang mungkin akan di laksanakan .
2. kapan pelaksanaannya
3 . berpa lama kegiatan itu berlangsung . dll
Kiat – kiat mengenali parintah lisan :
1 . simaklah dengan saksama perkataan lawan bicar
2 . parhatikan intonasi dan tekanan lawan bicara
3 . jika perintah lisan di berikan banyak ( kompleks ) rumuskan perintah itu dengan menggunakan bagan atau kerangka .
4 . ajukan pertanyaan jika  ada perintah yang kurang jelas
5 . buatlah tindak lanjut pelaksanaan perintah berdasarkan bagan atau kerangka yang telah di buat
6 . konsultasikan dengan pemberi perintah tentang keakuratan rencana tindak lanjut yang di perintah .











KD.2.3 .  MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS
3.2. MEMBACA SURAT
Perintah kerja tertulis dapat berupa surat edaran dan pengumuman yang di tujukan untuk perorangan maupun masyarakat , dapat juga berupa surat tugas  , nota dinas , dan memo . pada bagian ini akan di bahas tiga macam perintah kerja tertulis , yaitu surat edaran , pengumuman dan memo .
3.2.1. SURAT EDARAN
Surat edaran adalah surat dengan alamat tujuan kolektif yang beredar dari satu tangan ke tangan lainya dengan cara mengirimkan satu surat untuk semua orang yang di tuju ( sirkuler ), atau semua orang yang di tuju mendapat surat yang sama isinya .
Perhatikan contoh alamat tujuan surat edaran di bawah ini :
Yth . Seluruh Guru dan Karyawan
SMK Negeri 26
Jakarta Timur

Perhatikan contoh alamat tujuan bukan surat edaran di bawah ini :
Yth . Bapak Sumitro
SMK Negeri 26
Jakarta Timur

Contoh di atas menunjukan adanya perbedaan antara alamat tujuan surat edaran dan alamat tujuan yang bukan surat edaran .
Berikut ini contoh surat eadaran . bacalah surat berikut dengan cermat !




PEMERINTAHAN KOTA MADYA JAKARTA UTARA
KECAMATAN KELAPA GADING KELURAHAN
PENGANGSAAN DUA
Jalan Raya Kelapa Nias 8 Kelapa Gading Permai
Jakarta Utara telepon  45841273
Kode Pos 14250
Nomor         : 15/1.777                                                                        15 januari 2007
Sifat            : Penting
Lampiran    : -
Hal              : Kerja Bakti Kebersihan
Yth . Ketua RW 08, 09 , 10 , dan 11
Kelurahan Pengangsaan Dua
Di Jakarta
Sebagai tindak lanjut surat dari suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya Jakarta Utara Nomor : 06/1.774 tanggal 8 januari 2007 hal jadwal pelaksanaan bulan Bakti Gerakan Menguras , Menutup , dan Mengubur ( BBG M3 ) dalam rangka pemberantasan nyamuk demam berdarah dan penanggulangan bencana banjir , maka dengan ini kami mohon kepada pengurus RW agar mengkoordinasikan / mengarahkan warga sebanyak – banyaknya untuk melaksanakan kerja bakti tersebut yang akan di laksanakan pada :
Hari          : minggu
Tanggal    : 4 februari 2007
Waktu      : pukul 07.00 WIB sampai selesai
Tempat    : di lingkungan RW masing – masing
Demikian untuk di ketahui , atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih .
                                                                                                 Lurah Pegangsaan Dua
                                                                                                    Rispar , S.Sos.
                                                                                                          NIP 470047364
Tembusan :
  1. Wali kota Madya Jakarta utara
  2. Camat Kelapa Gading
  3. Ka. Sie Kebersihan Kec. Kelapa Gading
  4. Puskesmas Kec . Kelapa Gading
  5. Puskesmas Kel . Pegangsaan Dua


















3.2.2. PENGUMUMAN
Berikut ini contoh pengumuman . Bacalah pengumuman tersebut dengan cermat !
PENGUMUMAN LELANG
Proyek penyediaan air baku jratun seluna pada proyek induk pengembangan wilayah sungai jratun seluna akan melaksanakan lelang paket progam semarang – surakarta urban depelopment project yang di biayai loan IBRD No.3749-IND dengan scope pekerjaan :
Pembangunan sebagian saluran pembawa air baku kota semarang yang meliputi : pekerjaan lining saluran 2 km , bangunan air 8 buah , Bronjong, perkuatan tanggul, pagar pengaman 17 km .
Persyaratan untuk peserta lelang :
  1. kontraktor kualifikasi “ A “
  2. termasuk dalam daftar rekanan terseleksi terpadu (DRT-T) jasa kontraktor golongan “A” bidang sipil ,sesuai surat keputusan menteri PU No.502A/KPTS/1999 tgl 30 Desember  1998, No.114/KPTS/1999 tgl 29 April 1999, No.152/KPTS/1999 tgl 27 Mei 1999 dan No.206/KPTS/1999 tgl 29 Juni 1999 kualifikasi A-1 sampai dengan A5
  3. termasuk dalam daftar kinerja kontraktor di bidang sipil sub bidang drainase dan jaringan pengairan dengan kategori  1A dan 1B dengan wilayah operasi di jawa tengah serta mempunyai sisa kemampuan menangani paket .
kepada rekanan yang berminat di persilakan melihat persyaratan dan keterangan lebih lanjut di papan pengumuman serta mendaftarkan pada tanggal  3 Januari s.d 5 Januari 2006 setiapa hari kerja di :
PROYEK PENYEDIAAN AIR BAKU
JRTUN SELUNA
Jalan Brigjen Sudiarto 375 Semarang
Semarang , 29 Desembar 2005
Panitia Lelang



Penguman di gunakan untuk memberitahukan atau mengumumkan sesuatu kepada masyarakat . di lihat dari sifatnya , ada beberapa jenis penguman :
1. pengumuman untuk kepentingan niaga
pengumuman ini di tunjukan kepada konsumen yang ada di ruangan , di kantor , di stasiun , dsb.
2 . pengumuman untuk perorangan
pengumuman ini di buat oleh instansi pemerintah atau swasta . isi pengumuman berkaita dengan kegiata yang ada di kantor .
  1. pengumuman untuk kepantingan pendidikan
pengumuman ini di buat oleh lembaga pendidikan formal maupun nonformal . isinya menyangkut kegiatan pendidikan .
  1. pengumuman yang berasal dari keluarga
misalnya : penguman tentang duka cita , menikah , kelahiran , pertunangan , dan sebagainya .
untuk membuat pengumuman yang baik , pembuat pengumuman harus mengetahui :
  1. tujuan yang akan di capai dari suatu pengumuman
  2. isi pengumuman ; agar tujuan tercapai
  3. sasaran ; kepada siapa pengumuman di tujukan
  4. media pengumuman yang sesuai dengan sasaran

3.3. Berbicara
Setelah anda mengenal tiga macam perintah kerja tertulis , sekarang anda harus mampu menanyakan kebenaran isi perintah dan rencana kegiatan yang akan dilakukan kepada pemberi perintah . selain itu ,juga harus mampu merencanakan tindak lanjut dan membuat bagan atau prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis .
3.3.1. Kebenaran Perintah
Ketika anda menerima suatu perintah , baik secara lisan maupun tertulis , tentunya anda akan mengonfirmasi perintah tersebut kepeda pemberi perintah . sebaiknya anda tidak langsung mengerjakan perintah tersebut , tetapi menanyakan kebenaran isi perintah dan rencana untuk menindak lanjuti perintah tersebut .
Misalnya, anda adalah Ketua OSIS . pada suatu waktu anda mendapat sebuah perintah kerja tertulis dari kepala sekolah yang berisi perintah untuk mebuat kepanitiaan acara akhir tahun . anda tentu tidak lansung membentuk kepanitiaan itu, bukan ? hal pertama yang harus dilakukan adalah mengonfirmasi perintah tersebut kepada pemberi perintah , yaitu kepala sekolah .
Konfirmasinya dapat berupa pertanyaan berikut :
  1. kapan acara itu akan diadakan ?
  2. siapa saja yang akan dilibatkan ?
  3. berapa jumlah panitia yang dibutuhkan ?
  4. berapa biaya yang disediakan ?
  5. dan lain – lain
3.3.2. Bagan atau Prosedur Kerja
Prosedur kerja adalah aturan yang harus dipahami dan diterima oleh semua orang yang terlibat . apabila prosedur kerja tersebut dibuat oleh sebuah organisasi , semua anggota organisasi itu harus mengikuti prosedut kerja yang di buat .
Prosedur kerja muncul karena adanya sebuah perintah dari atasan ( orang yang memiliki kuasa ) kepada bawahanya ( orang yang dikuasai ) . contoh sederhana , Kepala Sekolah yang mempunyai kuasa di sekolah anda , memberikan perintah kerja tertulis kepada Ketua OSIS  sekolah anda untuk membentuk kepanitiaan Pentas Seni Akhir Tahun . Ketua OSIS  yang menerima perintah kerja tertulis tersebut harus menindak lanjutinya dengan membuat prosedur kerja untuk kepanitiaan itu .
Prosedur kerja meliputi 3 hal , yaitu :
  1. pengaturan pembagian tugas yang jelas dan tegas ( siapa melakukan apa )
  2. pengaturan hubungan kerja sama antar satuan organisasi ( siapa bekerjsama dengan siapa )
  3. pengaturan tentang garis wewenang dan tanggung jawab ( siapa yang memerintah dan siapa pula yang bertanggung jawab kepada siapa )
berikut ini contoh bentuk tindak lanjut yang dibuat oleh ketua OSIS  setelah menerima perintah kerja tertulis dari Kepala Sekolah untuk membentuk panitia Pentas Seni Akhir Tahun .

Struktur Panitia Pentas Seni Akhir Tahun
3.2.3.      Memorandum
Memo singkatan dari kata Memorandum yang berasal dari kata memory ( Inggris ) yang berarti ingatan . itulah sebabnya isi memo terutama menyangkut informasi yang bersifat mengingatkan . karena isisnya yang demikian itu , peredaran memo dalam suatu organisasi bias secara horizontal atau vertical ke atas dan kebawah .
Isi memo cukup singkat , tetapi sudah dapat memberi pesan secara jelas . isi memo antara lain meminta informasi , memberi informasi , meminta petunjuk , dan memberikan petunjuk .
Berikut ini contoh memo . Bacalah dengan cermat !

PT . ASURANSI JASA INDONESIA
MEMO
Kepada : Kabag Pemasaran
Dari       : Direktur Pemasaran
Hal        :  Promosi
           Sesuai dengan undangan ceramah dari Unika Atmajaya ( terlampir ), kami minta agar saudara mempersiapkan bahan ceramah yang di maksud . dalam kesempatan itu nanti kita akan meembagikan proskpektus ( keterangan tertulis ).
            Terima kasih
                                     Jakarta, 14 September 2006
                                                A. Junaidi


3.4. Menulis Surat
Pada bagian ( 3.2 ) anda telah mempelajari parintah kerja tertulis surat edaran , pengumuman , dan memo . sekarang , anda akan mempelajari nota dinas , disposisi, dan surat kuasa .
3.4.1. Nota Dinas
Istilah nota berasal dari kata note ( Inggris ) yang berarti catatan . mengingat isi nota terutama bersifat catatan tentang hal – hal yang harus di lakukan , maka peredaran nota umumnya vertical ke bawah . nota yang vertical ke bawah berisi perintah dan bahkan penugasan . namun demikian ada juga nota secara horizontal yang isinya tidak bersifat memberi perintah .
Bagian – bagian nota dinas adalah sebagai berikut :
  1. kepala nota dinas
  2. petunjuk nota dan nomornya
  3. tujuan / yang di tuju
  4. yang membuat nota dinas
  5. hal yang di cantumkan dalam nota dinas
  6. salam pembuka nota dinas
  7. isi nota dinas yang sebenarnya
  8. salam penutup nota dinas
  9. tempat dan tanggal penulisan nota dinas
  10. tanda tangan dan nama terang pembuat nota dinas
  11. tembusan nota dinas





Contoh nota dinas :

NOTA DINAS
No.08/SMR/2006
Kepada : Drs. Bondan ( Pembina OSIS )
Dari       : Ir. Broto ( Kepsek )
Hal        :  Undangan seminar
Dengan hormat
Harap hadir pada acara seminar sehari tentang “Penanggulangan Bahaya AIDS Bagi Remaja”,di Fakultas Kedokteran UI Jalan Salemba 4 Jakarta Pusat,tanggal 16 Juli 2006,pukul 10.00.Terimakasih.
                                                            Jakarta, 15 Juli 2006
                                                                   Tanda tangan
                                                                       Ir. Broto
Tembusan : Bendahara OSIS


3.4.2. Disposisi atau surat penugasan
Surat penugasan adalah surat yang di pergunakan untuk menugaskan seseorang atau lebih agar melakukan pekerjaan tertentu . karena itu , surat penugasan selalu dating dari atasan selaku pemberi tugas kepada bewahanya selaku penerima tugas .
Sepintas lalu surat penugasan sama dengan surat perintah atau instruksi karena sama – sama di buat berjudul . tetapi , teknik pembuatan dari bunyi kedua surat itu berbeda . surat perintah mempunyai konsiderans , yaitu hal – hal yang menjadi dasar untuk mengeluarkan perintah . dictum, yaitu bunyi perintah itu sendiri. Surat perintah tidak mempunyai konsiderans . isi surat penugasan dapat langsung mengenai penugasan yang di berikan atau kadang – kadang di awali dengan bagian pengantar yang melandasi pemberian tugas .
Jika sutu organisasi memberikan tugas yang sama secar berulang – ulan atau berpola tetap , untuk penugasan itu di buat blanko. Tersedianya blanko di maksudkan agar proses pembuatn surat penugasan menjadi lebih praktis . rincian keterangan yang lain bergantung pada jenis aktivitas dan banyaknya unsure yang akan di rinci .
Berikut contoh disposisi / surat penugasan :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Kampus Baru UI Depok Telepon 510986-510987
SURAT PENUGASAN
Nomor 1182/PT.02.H4.FISIP/Q/2007
Dengan ini Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia menugasi  : Drs. Bernad Key
Untuk mengasuh mata kuliah : Politik Dalam Negeri
Pada progam diploma              : Bidang Ilmu Administrasi
Progam keahlian                       : Administrasi Perkantoran dan Sekretaris
Sebagai                                       : Dosen
Pada semester                            : Ganjil 2007/2008
               Surat penugasan ini hanya berlaku untuk satu semester dan pada akhir perkuliahan akan di adakan evaluasi pelaksanaan perkuliahan.
               Demikian agar penugasan ini dapat di laksanakan sebagaimana mestinya .
                                                                                        Jakarta ,10 september 2007
                                                                                           Dekan
                                                                                         Dr. Aminudin
                                                                                        NIP 12345610
Tembusan :
  1. Koordinator Program Diploma
  2. Ketua bidang Diploma Ilmu Administrasi
  3. Ketua Program Pendidikan
  4. Bagian Perkuliahan Program Diploma
  5. Bagian Keuangan Program Diploma

3.4.3. Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang kepada orang lain . dengan demikian penerima kuasa berwenang untuk bertindak atau melakukan suatu kegiatan atas nama pemberi kuasa . dalam surat kuasa ada pihak pemberi kuasa dan yang di beri kuasa .
Surat kuasa dapat di bedakan menjadi surat kuasa horizontal dan vertical tergantung pada siapa pemberi dan penerima kuasanya . Surat kuasa horizontal ialah surat kuasa yang bias di berikan dan di terima oleh siapa saja ; tidak terikat oleh struktur atasan – bawahan dalam sutu organisasi . surat kuasa ini biasanya di buat atas nama pribadi . oleh karena itu, tergolong sebagai surat pribadi .
Surat kuasa yang di berikan oleh atasan kepada bawahan disebut surat kuasa vertical .surat kuasa semacam ini bias di lakukan dalam suatu organisasi , maka termasuk surat resmi/ surat dinas .
Pemakaian surat kuasa dalam suatu organisasi dapat di bedakan menjadi surat kuasa untuk keperluan intern organisasi dan ekstern organisasi . surat kuasa yang di pakai di dalam lingkungan intern suatu organisasi lebih bersifat formalitas saja. Karena itu , dalam surat kuasa yang bersifat intern data pribadi kedua belah pihak tidak perlu di cantumkan secara rinci .
Dalam surat kuasa untuk keperluan ekstern, berikut ini di cantumkan secar jelas dan rinci , yaitu :
  1. data pribadi pihak yang memberi kuasa
  2. data pribadi pihak yang di beri kuasa
  3. bentuk kekuasaan yang di berikan beserta batas – batasnya .

Rincian pribadi untuk pihak yang memberi kuasa maupun yang di beri kuasa meliputi :
a. untuk surat kuasa dinas      : nama , NIP/NRP, pangkat/golongan, dan pekerjaan atau jabatan.
b. untuk surat kuasa pribadi     : nama, identitaslain, pekerjaan dan alamat .
surat kuasa memiliki kekuatan hukum yang sah . bila menyangkut aspek hukum atau uang yang bernilai  Rp. 500.000,00 atau lebih , surat kuasa harus bermaterai . besarnya nilai materai di sesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada saat pembuatan surat kuasa . materai di letakkan pada posisi pemberi kuasa di buat di atas kertas segel , materai tidak di perlukan lagi.
Surat kuasa di anggap sah apabila sudah di tandatangani oleh kedua belah pihak, pemberi dan penerima kuasa. Yang mula – mula membutuhkan tanda tangan adalah pihak yang di beri kuasa. Pelaksanaanya harus dihadapkan pihak yang memberi kuasa . setelah itu, baru pemberi kuasa yang membutuhkan tanda tangan .
Hal – hal yang prlu di perhatikan dalam membuat surat kuasa , yaitu ;
  1. pemberi dan penerima kuasa harus sudah dewasa serta sehat jasmani dan rohani
  2. penerima kuasa hendaknya orang yang dapat di percaya
  3. surat kuasa untuk penerima kuasa perorangan tidak perlu nomor surat
  4. surat kuasa untuk mengambil gaji tidak perlu bermaterai .
  II. Bacalah dengan saksama kedua contoh surat kuasa di bawah ini !
Contoh 1 :
PT.HARAPAN SENTOSA
Jalan Melati 15
Jakarta Utara
SURAT KUASA
No.20/Dir-HK/V/07
Direktur PT.HARAPAN SENTOSA , Jalan Melati 15
Jakarta Utara dengan ini ,
MEMBERI KUASA KEPADA :
Nama       : Hari Gunawan
Pekerjaan:Staf keuangan PT.HARAPAN SENTOSA, Jalan Melati 15 Jakarta utara
Alamat     : Jalan Kramat Mulya 3 Jakarta Pusat
Untuk       : mengambil uang sejumlah Rp.50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah ) dengan cek No.832458 A di Bank Lippo Cabang Pluit , Jakarta Utara
Surat kuasa ini kami buat dengan maksud agar yang berkepentingan maklum
                                                                                                       Jakarta , 12 Mei 2007
Penerima kuasa ,                                                                                Pemberi kuasa,
                                                                                                                    Materai 
Hari Gunawan                                                                                  Drs. Pamungkas
Staf keuangan                                                                                           Direktur




Contoh 2 :
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama     : Dra. Natalia Permata
Alamat   : Jalan Kutilang Tengah 5 , Yogyakarta
No.KTP : 09.5106.051264
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
Nama    :   Rosita Dewi
Alamat  : Jalan Kutilang Tengah 5, Yogyakarta
No.KTP: 05.6236.120458
Untuk mengambil uang di BRI sebesar Rp. 700.000,00 ( tujuh ratus ribu rupiah )
Demikian surat kuasa ini saya buat agar  dapat di pergunakan seperlunya .
                                                                                                 Yogyakarta, 7 Maret 2007
Penerima kuasa ,                                                                              Pemberi kuasa ,
                                                                                                                   Materai
Rosita Dewi                                                                                 Dra. Natalia Permata






KD.2.4. MEMABACA UNTUK MEMAHAMIMAKNA KATA , BENTUK KATA , UNGKAPAN DAN KALIMAT DALAM KONTEKS BEKERJA
Perubahan makna kata :
  1. Meluas : Adik , Kakak , Saudara
  2. Menyempit  : Sarjana
  3. Ameliorasi ( lebih baik ) :  - Pramuwisma    Gelandangan  , - Tuna aksara →  Buta huruf
  4. Peyorasi ( kurang sopan ) : bekas pejabat  ( mantan pejabat ) ,wanita ( perempuan )
  5. Sinestesia : pengindraan yang di pertukarkan
  6. Asosiasi : wartawan amplop , uang dengar
● Denotatif : Sebenarnya
● Konotatif : Memiliki nilai rasa
● Sinonim : Persamaan kata
● Antonim : Lawan kata









KD.2.5. MENGGUNAKAN SECARA LISAN KALIMAT TANYA ATAU PERTANYAAN DALAM KONTEKS BEKERJA
MEMAHAMI KALIMAT TANYA
Kalimat Tanya adalah kalimat yang mengandung suatu permintaan agar penanya di beri informasi mengenai suatu hal .
Kalimat Tanya mempunyai cirri – cirri :
  1. intonasi yang di gunakan adalah intonasi tanpa
  2. dapat pula mempergunakan partikel Tanya – kah atau apakah
  3. sering mempergunakan kata Tanya yang dapat di gabung dengan partikel – kah
kalimat Tanya dapat di bedakan menjadi pertanyaan total dan pertanyaan persial.
Pertanyaan total adalah kalimat Tanya yang meminta informasi mengenai seluruh isi pertanyaanya, penanya biasanya memakai intonasi Tanya dan menggunakan partikel – kah atau apakah, jawaban dari jenis pertanyaan seperti ini cukup dengan ya atau tidak .
Pertanyaan persial adalah kalimat Tanya yang hanya meminta informasi sebagian dari pertanyaan itu , kalimat Tanya semacam ini biasanya mempergunakan kalimat Tanya tertentu .
Pertanyaan yang kita ajukan dalam kehidupan sehari – hari pada dasarnya terbentuk dari kata Tanya apa dan mana , kedua kata tersebut kemudian dapat di kembangkan lebih lanjut .
  1. kata apa bisa di kembangkan menjadi siapa, mengapa, berapa, apakah, dan untuk apa.
  2. kata mana bisa dikembangkan menjadi kemana, darimana , dimana, manakah , bagaimana, dan bilamana .
FUNGSI KATA TANYA
  1. apa berfungsi menanyakan barang atau hal
  2. siapa berfungsi menanyakan manusia
  3. berapa berfungsi menanyakan jumlah
  4. untuk apa berfungsi menanyakan tujuan
  5. mengapa atau kenapa berfungsi menanyakan sebab terjadinya sesuatau
  6. dengan apa berfungsi menanyakan alat
  7. ke berapa berfungsi menanyakan urutan
  8. mana berfungsi menanyakan pilihan
  9. bagaimana berfungsi menanyakan keadaan atau cara melakukan perbuatan
  10. dimana berfungsi menanyakan tempat
  11. kemana berfungsi menanyakan arah yang di tuju
  12. dari mana berfungsi menanyakan arah yang di tinggalkan
  13. bilaman atau kapan berfungsi menanyakan waktu
suatu pertanyaan pada umumnya meminta jawaban , namun demikian ada juga pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban , karena semua orang sudah tau atau di anggap tau jawabanya , pertanyaan demikian di sebut pertanyaan Retoris, pertanyaan seperti ini biasanya di pakai dalam pidato – pidato atau khotbah – khotbah
membuat pertanyaan relavan dan sesuai dengan situasi komunikasi .
untuk membuat pertanyaan relavan dengan topic pembicaran , anda harus perhatikan 3 hal berikut :
  1. anda harus mempergunakan kalimat Tanya yang jelas dan tegas supaya narasumber atau mitra bicara memahami maksud pertanyaan dengan jelas .
  2. sebelum mengemukakan pertanyaan , anda harus memahami permasalahan yang akan di tanyakan pada narasumber atau mitra bicara .
  3. jika pertanyaan yang di ajukan sudah di rencanakan ada baiknya anda mendaftarkan pertanyaan yang akan anda ajukan , hal ini untuk menghindari pelebaran masalah .
selain pertanyaan itu harus relavan dengan topic pembicaraan ketika anda bertanya juga harus bias membaca situasi dengan di alami atau terjadi pada narasumber atau mitra bicara , ada beberapa cara agar anda dapat membaca situasi komunikasi narasumber atau mitra bicara :
  1. anda harus memahami keadaan orang yang di ajak berkomunikasi , misalnya : usia , pendidikan , pekerjaan , status , dsb.
  2. pertanyaan yang diajukan harus dapat di perkirakan bahwa mitra bicara atau narasumber mampu menjawabnya .
  3. pertanyaan yang di ajukan sesuai dengan kerangka berfikir narasumber atau mitra bicara agar vtidak terjadi salah pemahaman .
  4. anda harus mampu mengendalikan narasumber atau mitra bicara untuk berkomunikasi dalam lingkup yang sesuai dengan topic pembicaraan .
  5. anda jug harus mampu menjaga hubungan persahabatan dengan mitra bicara supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancer sampai tujuan.
  6. etika saat melakukan Tanya jawab juga harus anda perhatikan , misalnya : menghargai jawaban dari narasumber , menghormati keadaan narasumber dengan memberi kesan baik meskipun anda jenuh mendengar jawaban mitra bicara , menghargai kepribadian narasumber atau mitra bicara dan tidak menyinggung masalah SARA ( Suku , Agama , Ras , Antar golongan ).














KD.2.6. MEMBUAT PARAFRASA LISAN DALAM KNTEKS BEKERJA
PARAFRASA LISAN
Berdasarkan KBBI ( Kmus Besar Bahasa Indonesia ) praafrasa adalah pengurain kembali sutu teks ( karangan ) di bentuk susunan kata – kata yang lain dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi , memparafrasakan adalah menguraikan kembali sutu teks dalam bentuk lain .
Parafrasa lisan adalah mengungkapkan kembali secara lisan uraian tertulis yang telah di baca atu di di dengar , beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memparafrasakan suatu teks adalah :
  1. mencermat setiap informasi yang di dengar
  2. mencatat inti informasi ( ide – ide pokok atau kata kunci )
  3. membuka kerangka secara induktif atau deduktif berdasarkan ide – ide pokok yang di catat
  4. menceritakan secara induktif atau deduktif isi informasi dengan bahasa sendiri secara santun .
● Teknik Deduktif dan Induktif ●
Untuk menceritakan kembali sebuah cerita yang berisi informasi , dapat secara deduktif dan induktif . di sebut deduktif apabila kita mengungkapkan hal penting yang bersifat umum lebih dahulu , kemudian berangsur – angsur penjelasan khusus berupa fakta , di sebut induktif apabila kita uraikan fakta – faktanya ( hal khusus ) terlebih dahulu baru tarik kesimpulan yang bersifat umum .






KD.2.7. MENERAPKAN POLA GILIR DALAM BERKOMUNIKASI
Gilir artinya pergantian dengan teratur tentang sesuatu yang beredar yang berlaku brganti – ganti . komunikasai dengan pola gilir adalah berkomunikasi secara teratur dengan cara bergantian .
Bentuk komunikasi yang menerapkan pola gilir :
  1. Diskusi , Tanya jawab , debat
  2. percakapan dalam kehidupan sehari – hari
  3. pementasan drama atau teater
  4. bermain film
drama adalah karangan berupa dialog dan gerak yang di pertunjukan di atas pentas . drama bertujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan perhatian dan emosi melalui dialog .
diskusi adalah salah satu bentuk tukar pikiran dalam musyawarah , diskusi , di tuntut unuk menyumbangkan ide , pendapat atau informasi kepada seluruh peserta diskusi .
perilaku yang harus di perhatikan dalam penerapan pola gilir dalam berkomunikasi :
  1. menghargai orang lain
  2. peka terhadap kesempatan
  3. relavan dengan topik pembicaraan
  4. santun dalam berbahasa






KD.2.8. BERCAKAP – CAKAP SECARA SOPAN DENGAN MITRA BICARA DALAM KONTEKS BEKERJA
Percakapan adalah suatu interaksi anata pembicara dan pendengar dalam komunikasi social . percakapan merupakan komunikasi lisan antar pembicara ( komunikator ) dan pendengar ( komunikasi ) . etika dan norma percakapan atau konversasi yang perlu di perhatikan :
1. menghargai mitra bicara dengan :
a. bersikap sopan dengan tanpa melihat status social lawan bicara.
b. mendengarkan dengan seksama dan memperhatikan perkataan lawan bicara .
c. minta pada lawan bicara izin bila akan berbicara dengan pihak lain
d. bersuara cukup jelas dan terdengar
e. berusaha memahami maksud lawan bicara dan dapat menyimpulkan
2. peka terhadap kesempatan , meliputi :
a. menerapkan pola bergantian dalam berbicara dengan menggunakan kata maupun ungkapan yang tepat demi kenyamanan komunikasi.
b. menyampaikan gagasan , tanggapan , maupun pendapat secara jelas
c. mengalihkan topic pembicaraan secara halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat
d. jika mengungkapakan gagasan , maupun pendapat yang berbeda , tetap menjaga kelangsungan serta kenyamanan komunikasi .
3. sadar akan relevansi pembicaraan , meliputi:
a. menguasai masalah yang sedang dibahas
b. menggunakan bahasa efektif dan komunikatif, singkat , jelas tepat dan mudah di pahami
c. pembicaraan tidak keluar dari topic
d. perbedaan di selesaikan dengan damai tenpa menimbulkan konflik
percakapan perlu di dasarkan pada prinsip – prinsip percakapan yaitu  prinsip kerjasama dan prinsif kesantunan .
  1. prinsip kerjasama merupakan prinsip yang mengatur pembicara dan lawan bicara agar dalam percakapan terjadi kesinambungan
  2. prinsip kesantunan , prinsip ini di perlukan untu melengkapi prinsip kerjasama dan mengatasi kesulitan yang timbul akibat penerapan prinsip kerjasama . prinsip ini berkaitan dengan aturan yang bersifat social , estetis, dan moral dalam percakapan.
Hal ini di dasarkan kaidah yang harus di taati , yaitu :
  1. formalitas ( jangan memaksa dan jangan angkuh ) , contoh : Bersihkan lantai itu sekarang juga .
  2. ketidak tegasan ( berisi saran bahwa penutur atau pembicara hendaknya menentukan pilihan ) . contoh :
  1. jika ada waktu dan tidak lelah , prbaiki sepeda saya !
  2. perbaiki sepeda saya !
tuturan 1 lebih halus dari tuturan 2 .
  1. persamaan atau kesekawanan . pembicara atau penutur bertindak seolah – olah mitra bicaranya sama atau buatlah mitra tutur tetap senang .
contoh : halus sekali kulitmu seperti kulitku .








KD.2.9. BERDISKUSI YANG BERMAKNA DALAM KONTEKS BEKERJA
Diskusi berasal dari bahasa latin yaitu discutere yang berarti membeberkan masalah , diskusi mengeluarkan suatu proses berfikir bersama untuk memahami suatu masalah dan mencari pemecahanya .
Tujuan diskusi :
  1. mencari penyebab yang harus di hadapi
  2. menghubungkan kegiatan interektual
  3. menumbuhkan kepekaan dan kepedulian
  4. membuka wawasan tentang masalah dan alternative pemecahanya
  5. mengambil simpulan tentang pendapat yang di anjurkan tentang diskusi
unsure –unsur diskusi :
  1. pemandu diskusi atau moderator :
memiliki tugas :
 membuat persiapan diskusi
 membuka diskusi
 menyampaikan tujuan diskusi
 mengatur waktu diskusi
 mengatur alur diskusi
 menjaga agar diskusi tetap berjalan menarik
 menyimpulkan hasil diskusi
  1. seorang moderator harus dapat menghidupkan suasana, pandai berbicara , sabar , tegas , lugas , objektif , dan ramah .
  2. Notulis
Bertugas :
 mencatat proses berlangsungnya diskusi
 membantu kelancaran diskusi
 bersama moderator menyimpulkan hasil diskusi
  1. pembicara atau panelis
Bertugas :
 sebagai narasumber atau penceramah
 menyampaikan masalah
 menyampaikan jawaban atas pertanyaan
  1. peserta atau anggota
Bertugas :
 aktif mengikuti diskusi
 mentaati tata tertib diskusi
 menjaga kelancaran diskusi
  1. pengamat
Bertugas :
 penyeimbang dalam diskusi







KD.2.10 BERNEGOSIASI YANG MENGHASILKAN DALAM KONTEKS BEKERJA
A.NEGOSIASI
Bernegosiasi adalah usaha tawar – menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak lain . pihak – pihak yang terlibat dalam bernegosiasi  dapat perorangan , perorangan yang mewakili kelompok atau organisasi .
Hal – hal yang dapat dinegosiasikan misalnya kegiatan bisnis , progam kegiatan baik perorangan maupun kelompok , semua hal tersebut sering kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari  . ( Euis . 2007 : 72 ) .
Negosiasi dalam bidang perdagangan digunakan untuk kegiatan promosi . dalam bidang social maupun hukum , negisiasi di gunakan untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi oleh pihak – pihak bersengkata ( Yustinah ed. 2008 : 122 ) .
B.TAKTIK BERNEGOSIASI
Selain untuk ajang promosi negosiasi juga di gunakan dalam berbagai keperluan social . seseorang yang akan bernegosiasi memerlukan taktik tertentu agar pihak lain yang di ajak bernegisiasi tertarik . ada berbagai taktik dalam bernegosiasi . dalam bidang social , taktik yang di gunakan untuk proses negisiasi di bagi menjadi tiga bagian yaitu menyampaikan gagasan atau ide , menyanggah gagasan atau pendapat dan menyakinkan pendapat .
  1. Menyampaikan Gagasan atau Ide
Untuk menyampaikan gagasan , ide , atau pendapat yang menarik perhatian khalayak atau orang lain dapat di gunakan taktik – taktik berikut ini .
  1. Taktik mengulang
Caranya , pembicara harus menyampaikan gagsan atau pendapatnya secara berulang – ulang atau terus – menerus dengan kalimat yang berbeda – beda pula . meskipun kalimatnya berbeda , pada intinya sama .
Contoh : “ sekali lagi saya katakana bahwa betapa besar manfaat …”
               “ saya tekankan lagi betapa pentingnya …”


  1. Taktik memotong
Taktik ini di gunakan untuk memotong pembicara yang berbicara terlalu panjang atau terlalu banyak . dengan tiba – tiba pembicaraan dipotong dengan menyampaikan alas an ada sesuatu yang penting yang harus segera di sampaikan .
Contoh : 
“ maaf, bukan maksuda saya memotong pembicaraan anda saya hanya ingin menyela sedikit hal ini sangat penting untuk di ketahui …”
  1. Taktik mengagetkan
Taktik ini di gunakan ketika lawan bicara yang membuat pernyataan negative . dengan cara memberikan jawaban dari sisi pandang yang tak terduga .
Contoh :
“ pernyataan anda itu sangat berharga bagi kami . itulah hal yang sangat kami nanti , berarti anda sudah cukup memahami . maka kami sarankan …”
“ keberatan itu bias dipahami , tetapi cobalah juga untuk mengerti bahwa …”
  1. taktik berterima kasih
taktik ini di gunakan jika ada informasi yang dating , meskipun informasi itu kurang menyenangkan .
contoh :
“ Terima kasih anda telah menyampaikan informasi ini secara terus terang .”
“ Terima kasih saudara mau hadir dalam pertemuan ini …”
  1. Menyanggah Gagasan atau Pendapat
Taktik yang di gunakan untuk menyanggah gagasan atau pendapat di antaranya sebagai berikut :
  1. Taktik provokasi
Taktik ini di gunakan untuk memaksa lawan bicara berterus terang  .
Contoh :
“ saya tidak percaya hal itu …”
“ saya ragu – ragu dengan pendapat ini ..”
  1. Taktik mengelak
Taktik ini di gunakan ketika pembicara dalam keadaan terdesak . pembicara bias menggunakan cara mengutip pendapat ahli atau ucapan orang – orang terkenal .
Contoh :
“ coba , saudara perhatikan gagasan presiden , bahwa beberapa waktu yang lalu presiden telah menyampaikan hal itu .”
“ Begawan ekonomi kita , sumitro , pernah mengatakan seperti ini yang saya katakan itu .”
  1. Taktik Membiarkan
Taktik ini membiarkan lawan bicara menyampaikan pikiranya, sementara itu kita perhatikan dengan saksama tanpa bereaksi . setelah itu lawan bicara selesai berbicara baru kita tanggapi.
Contoh :
“ apa yang saudara sampaikan itu dapat saya simpulkan bahwa ... untuk itu saya ingin tambahkan ...”
“ gagasan yang bagus .saya juga punya gagasan yang tak kalah bagusnya . ini dapat dipertimbangkan lagi ...”
  1. Taktik Menunda
Taktik ini di gunakan jika ada keberatan mengenai penjelasan yang di sampaikan kurang  jelas .
Contoh :
“ baiklah saya akan menanggapi pertanyaan saudara pada kesempatan lain karena banyak hal yang di jelaskan dan tidak mungkin dalam waktu sesingkat ini.”
  1. Taktik bertanya balik
Taktik ini di gunakan untuk mengingatkan lawan bicara bahwa yang dilakukan itu salah.
Contoh :
“ benarkah saudara seperti ini ?”
“ apa saya tidak salah mendengarkan pendapat ini ?”
Meyakinkan pendapat
Taktik ini meliputi hal – hal berikut :
  1. Taktik  Sugesti
Taktik ini di gunakan bertujuan agar lawan bicara lebih mudah menerima pendapat anda.
Contoh :
“ saudara belum memiliki koleksi barang – barang beharga ...”
“ program ini sangat bermanfaat untuk pendidikan ..”
  1. Taktik kompromi
Taktik ini di gunakan ketika menghadapi situasi yang sulit untuk mencapai keseimbangan rasional atau kesepakatan.
Contoh :
“mari kita pusatkan perhatian pada pokok permasalahan yang sedang kita hadapi ini ...”
“pendapat kami tidak jauh berbeda dengan apa yang diperkirakan semula “
  1. Taktik konsensus
Taktik ini menampilkan rangkuman atau ringkasan pendapat yang telah disepakati dan menerima saran .
Contoh :
“ mari kita lihat lagi apa yang sudah jita bicarakan tadi “
“sebenarnya , kita telah menemukan titik temu tentang ...”
“kita telah setu bahwa ... maka dari itu , marilah kita bersama – sama ....”
  1. Taktik melebih – lebihkan
Taktik ini di gunakan bertujuan untuk mempengaruhi lawan bicara agar dia menarik kembali pernyataanya .
      Contoh :“berarti saudara ingin mengatakan bahwa semua produk ini tak bermanfaat bagi kesehatan manusia.”
     MEMAHAMI FRASA DAN KLAUSA
  1. FRASA
Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih dan tidak melebihi batas fungsi . artinya frasa hanya menduduki satu fungsi jabatan dalam kalimat; misalnya subjek , atau predikat , atau objek atau keterangan saja .
Untuk lebih jelasnya , perhatikan contoh berikut :
  bangunan gedung itu
  sangat megah
  rumah baru itu
Jika contoh – contoh di atas digabungkan dengan kata – kata sehingga membentuk sebuah kalimat, kedudukanya dalam kalimat tetap satu jabatan .
  Bangunan gedung itu ( S ) sangat megah ( P )
  Rumah baru itu ( S ) disewakan ( P )
  Ia ( S ) sedang duduk ( P ) di sampingku ( ket ).
Perhatikan lagi contoh brikut ini !
  Ayam hitam
  Ayam hitam saya
  Ayam saya
  Rumah besar itu
  Rumah besar di lereng gunung
Konstruksi frasa di atas tidak ada predikatnya.
Macam – macam frasa :
Frasa di bagi menjadi beberapa macam :
  1. Frasa di tinjau dari segi distribusi
Frasa di tinjau dari segi distribusi ada dua macam yaitu frasa endosentrik dan frasa eksosentrik .

  1. Frasa endosentrik
Frasa endosentrik adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsur – unsurnya maksudnya bahwa unsur inti yang membentuk frasa tersebut menjadi pusat , misalnya ,jika unsur inti frasa adalah kata benda, frasa yang terbentuk tersebut masuk kategori kata benda.
Contoh : sudah pergi,yang menjadi unsur inti adalah kata pergi ( kata kerja ); kata sudah sebagai atribut/tambahan; maka frasa sudah pergi masuk jenis kata kerja baik sekali,kata baik ( kata sifat ) sebagai inti, sedangkan kata sekali sebagai unsut tambahan ; maka frasa baik sekali masuk jenis kata sifat .
Kakek nenek, kedua kata kakek nenek ( kata benda ) merupakan unsur inti , maka kakek nenek termasuk jenis kata benda .
Frasa endosentrik terdiri atasa tiga macam , yaitu frasa endosentrik atributif, frasa endosentrik koordinatif , dan frsa endosentrik apositif .
1. Frasa endosentrik atributif
Frasa endosentrik atributif merupakan frsa yang salah satunnya sebagai inti dan yang lain sebagai atribut atau pelengkap atau tambahan . frasa ini terdiri dari unsur – unsur yang tidak setara .
Cirinya , susunan frasa ini tetap, tidak dapat di ubah atau tidak dapat di pindah posisikan , antar unsur pada frasa endosentrik atributif tidak dapat di hubungkan dengan kata penghubung dan atau atau ( Putrayasa, 2007:7 ).
Contoh :
  sedang mandi tidak bisa mandi sedang atau sedang dan mandi
  sangat indah tidak bisa indah sangat atau sangat atau indah
  buku baru tidak bisa baru buku atau buku atau baru
Frasa endosentrik atributif ini memiliki struktur yang tidak seimbang, yaitu yang satu inti sedangkan yang lainya tambahan/atribut. Oleh karena itu , frsa semacam ini juga di sebut frasa subordinatif atau frasa tidak setara .
2. frasa endosentrik koordinatif
Frasa ini kedua unsurnya menjadi unsur inti atau pusat, karena unsur pembangunnya mempunyai kedudukan seimbang . karena kedudukan seimbang ini ,frasa endosentrik koordinatif antar unsurnya dapat di hubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Contoh :
Bapak ibu dapat di balik ibu bapak atau bapak dan ibu
Langit bumi dapat dibalik bumi langit atau bumi dan langit
Meja kursi dibalik kursi meja atau kursi dan meja.
3. Frasa endosentrik apositif
Frasa yang salah satu unsurnya menerangkan yang lain , yang sekaligus dapat berperan sebagai pengganti. Kedua unsur frasa ini menjadi inti .
Contoh :
Satria, tetangga dekatku
Negeri Gajah Putih, Thailand
Indonesia , tanah airku
  1. Frasa eksosentrik
Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak mempunyai ditribusi yang sama dengan unsur – unsurnya . semua unsur eksosentrik .
Contoh :
Di sawah
Ke kantor
Dari pasar
  1. Frasa di tinjau dari jenis kata
Frasa yang di tinjau dari segi jenis kata ada beberapa macam. Frasa – frasa tersebut di antaranya tercantum di bawah ini .
  1. Frasa verba, yaitu frasa yang unsur inti atau pusatnya berupa kata kerja .
Contoh :
Sedang makan
Akan belanja
Juga diketahui
  1. Frasa adjektiva, yaitu frasa yang unsur inti atau pusatnya berupa kata sifat .
Contoh :
Sangat manis
Enak sekali
Sakit keras
  1. Frasa nomina, yaitu frasa yang unsur inti atau pusatnya berupa kata benda .
Contoh :
Ayah ibunya
Intan permata
Meja kursi
  1. Frasa numeral, yaitu frasa yang unsur inti atau pusatnya berupa kata bilangan .
Contoh :
Tiga ratus rupiah
Lima puluh tahun
Dua belas jam


B.KLAUSA
1. Pengertian klausa 
Klausa adalah sekumpulan kata yang terdiri atas subjek dan predikat .
Ramlan mengemukakan bahwa klausa adalah satuan grmatikal berupa gabungan kata yang sekurang – kurangnya terdiri atas subjek dan predikat .
Contoh :
  1. Orang itu bekerja di pabrik (S + P Pelengkap)
  2. Dia cantik (S + P)
  3. Mereka berbicara tentang politik (S + P + Pelengkap)
Dalam banyak hak klausa tidak berbeda dengan kalimat. Dilihat dari struktur internalnya,kalimat dan klausa keduanya terdiri atas unsur subjek dan predikat dengan atau tanpa objek, pelengkap, atau keterangan,. Bentuk-bentuk yang membedakan antara kalimat dan klausa adalah intonasi atau tanda baca akhir(2008:313). Jika terdapat intonasi atau tanda baca akhir berupa tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!) dinamakan kalimat, tetapi jika intonasi atau tanda baca akhirnya bukan berupa tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!) disebut klausa.
Contoh :
  1. Dai pergi pukul enam.
  2. Saya sedang mandi.
  3. Dia pergi pukul enam ketika saya sedang mandi.
Contoh kalimat (d), (e), dan (f) merupakan kalimat, karena tidak menjadi bagian konstruksi yang lebih besar. Kalimat (e) terdiri atas satu klausa dengan struktur   S + P + Ket, dan ketika saya sedang mandi dengan struktur konjungtor + S + P. klausa yang terakhir ini merupakan bagian dari konstruksi sintaksis yang lebih besar, yaitu klausa Dia pergi pukul enam di sebut klausa utama atau induk kalimat, sedangkan klausa ketika saya sedang mandi disebut klausa subordinat atau anak kalimat, ada yang menyebut klausa bawahan (imam Syafi’ie dan A. Syukur Ghazaii, 1996 : 198). Kalimat (d) dan (e), yang masing-masing terdiri atas satu klausa, disebut kalimat tunggal, sedangkan kalimat (f) yang terdiri atas dua kluasa, disebut kalimat majemuk.
2.klausa utama atau induk kalimat dan klausa bawahan atau klausa subordinatif atau anak kalimat
Contoh :
  1. Dewasa ini, ketika dunia sedang sibuk mencari energi alternatif, ternyata bumi pertiwi kita mengandung bahan yang merupakan bahan sumber energi yang dapat diolah menjadi energi yang tidak akan habis sepanjang masa.
  2. Sumber energi tersebut berasal dari perut bumi dan terbentuk dari alam, yaitu gugusan gunung berapi dengan curah hujan yang cukup membentuk kandungan uap yang membentuk geothermal atau panas bumi.
Contoh kalimat diatas merupakan contoh majemuk yang terdiri atas klausa-klaus yang dapat berdiri sendiri dan yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat. Klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat disebut klausa utama atau induk kalimat. Dalam contoh kalimat diatas, induk kalimat atau klausa utamanya adalah yang di cetak tebal pada contoh (1).
Adapun klausa yang tidak dapat brdiri sendiri sebagai kalimat disebut klausa bawahan atau anak kalimat atau klausa subordinatif.
Kalimat contoh (2) juga mengandung klausa utama dan klausa bawahan. Ada dua klausa utama yaitu:
-          Sumer energi tersebut berasal dari perut bumi
-          Sumber energi tersebut terbentuk dari alam
Sedangkan klausa bawahannya :
-          Yaitu gugusan gunung berapi dengan curah hujan yang cukup
-          Yautu gunung berapi yang membentuk kandungan uap yang disebut gothermal atau panas bumi.
Jadi, klausa ada dua macam, yaitu klausa utama atau induk kalimat dan klausa bawahan atau klausa subordinatif atau anak kalimat. Kedua jenis kalimat tersebut memiliki ciri masing-masing. Klausa utama dapat berdiri sebagai kalimat, sedangkan klausa bawahan tidak dapat berdiri sebagai kalimat, tetapi hanya punya potensi menjadi kalimat. Punya potensi menjadi kalimat artinya dengan mengubah atau menghilangkan satu atau beberapa kata klausa atau beberapa kata klausa bawahan tersebut dapat menjadi kalimat.
KD.2.11   MENYAMPAIKAN LAPORAN ATAU PERSENTASI LISAN DALAM KONTEKS BEKERJA

MENYAMPAIKAN LAPORAN
      Laporan adalah segala Sesuatu yang dilaporkan .Laporan dapat berupa tulisan dan lisan .Yang dibahas pada uraian ini adalah laporan lisan.Laporan    seeecara lisan mempunyai kelebihan ,yaitu cepat dan murah jika di bandingkan dengan laporan tertulis .Laporan lisan disampaikan sesuai keadaan .
CARA MENYAMPAIKAN LAPORAN
Cara menyampaikan laporan secara lisan dapat di gunakan pola antara lain sebagai berikut :
Urutan Waktu
Misalnya urutan kegiatan dari hari pertama ,kedua,ketiga dan seterusnya .Atau melaporkan kegiatan pertama dimulai pukul sekian sampai sekian,kegiatan kedua  dimulai pukul sekian sampai pukl sekian ,dan seterusnya.
Urutan Tempat
Misalnya melaporkan hasil kunjungan kesebuah perusahaan .Pertama melaporkan kunjungan ke bagian….. .Kedua kunjungan kebagian….. .Ketiga ke….. .dan seterusnya.
Urutan umum-khusus atau tekhnik deduksi
Misalnya kunjungan ke sebuah desa .Pertama dilaporkan secara umum keadaan desa yang di kunjungi .Keduan memasuki wilayah-wilayah yang lebih kecil sampai kondisi penduduknya bahkan keadaan kantor desa beserta isinya.
Urutan khusus-umum atau tekhnik induksi
Misalnaya menyampaikan data yang terkecil terlebih dahulu kemudian di ikuti oleh hal yang lebih luas
,keadaan sub wilayah ,wilayah ,sampai keadaan desa atau suatu daerah ,kemudian diakhiri sebuah simpulan secara umum kondisi daerah yang di kunjungi .
Urutan klimaks
Misalnya menyampaikan hal yang paling mengesankan yang dimulai dari hal-hal yang ringan kemudian diakhiri pada puncak pengalaman tersebut.
Urutan antiklimaks
Misalnya, laporan dimulai dari hal yang mengejutkan ,-gempa itu menelan korban yang luar biasa banyaknya ,dimulai laporan korban meninggal ,yang luka berat,ringan,serta tindak lanjut penanganan koraban.
Urutan sebab-akibat
Misalnya,melaporakan akibat bangkrutnya sebuah perusahaan .Dimulai dari sebab-sebab persahaan itu bangkrut ,kemudian terjadi PHK besar-besaran dan seterusnya.
Urutan akibat-sebab
Misalnya banyak pegawai perusahaan itu dirumahkan oleh perusahaan  karena kondisi perusahaan sedang menurun produksinya.Akibat yang lebih lanjut banyak pegawai melakukan demonstrasi menutut agar segera bekerja kembali.
Urutan penyelesaian masalah
Misalnya,melaporakan kondisi para pegawai sebuah perusahaan yang berdemo menutut pekerjaan kembali ,diikuti penyelesaian masalah dengan mengundang wakil dari para pegawai perusahaan untuk bermusyawarah .
Pada prinsipnya semua hal dapat dilaporkan secara lisan .Sebagaicontoh kecil ,seorang anak melapokan kepada orang tua nya tentang keadaan sekolah ketika mengadakan lomba dalam rangka HUT sekolah .Secara  garis besar hal-hal yang dapat dilaporkan diantaranya adalh keadaan ,fakta atau realita(kenyataan ),peristiwa,dan rangkuman .
Pada hakikatnya,format laporan lisan sama dengan laporan tertulis.Perbedaan nya terletak pada penyajiannya .Dalam laporan lisan perlu di perhatikan gerak gerik ,sikap,hubungan langsung dengan lawan bicara (keraf dalam yustinah 136)
JENIS-JENIS LAPORAN
 Laporan secara llisan dapat dilakukan dengan berrbagai metode.
a.Nartif ,laporan dengan cara menceritakantentang sesuatu ,seolah-olah pendengar ikut mengalami sesuatu yang diceritakan dalam laporan itu menceritakan peristiwa penangkapan teroris.
b.Deskriptif,laporan dengan cara menggambarkan sebuah objek agar pendengar seaakan-akan melihat objek yang dilaporkan itu;misalnya,laporan tentang keindahan objek wisata,
c.Ekspositiris,laporan yang dilakukan dengan cara memaparkan informasi sehingga pendengar dapat memahami penjelasan tentang informasi tersebut ;laporan tentang cara membuat tempe.
d.Argumentatif,laporan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran sehingga pendengar yakin akan kebenaran tersebut;misalnya laporan hasil penelitian.
e.Persuasif,laporan yang bersifat membujuk atau mempengaruhi pendengar ;misalnya mengajak pendengar untuk membeli sebuah produk baru yang memiliki keunggulan tersendiri.















KD 2.12 Menulis wacana yang bercorak Eksposisi, Naratif, Persuasi, Argumentasi, dan Deskripsi.
EKPOSISI
·         karangan eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan,menjelaskan ide,gagasan,atau pendapat pengarang dengan tujuan untuk memperluas wawasan atau pengetahuan pembaca.
·         Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan karangan eksposisi
-metode klasifikasi (penggolongan) digunakan untuk menyusun karangan eksposisi dengan menggolongkan atau mengelompokan suatu permasalahan kedalam bagian bagian tertentu
-metode indentifikasi (pengenalan ciri atau identitas) digunakan untuk menyusun karangan eksposisi dengan menggunakan ciri ciri atau identitas sesuatu yang dibicarakan dalam karangan.
-metode komperatif (perbandingan) digunakan untuk menyusun karangan eksposisi dengan membandingkan dua permasalahan atau lebih yang dilihat dari sudut pandang yang sama
-metode definisi (rumusan pengertian) digunakan untuk menyusun karangan eksposisi dengan bertolak dari penjelasan rumusan pengertian yang kemudian digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam menjelaskan suatu permasalahan.
-metode ilustrasi (contoh eksem plifikasi) digunakan untuk mengembangkan karangan eksposisi dengan mengemukakan contoh contoh sebagai ilustrasi dari suatu permasalahan yang dipaparkan dalam karangan.

·         Perhatikanlah penggalan karangan eksposisi di bawah ini
Setiap orang mengosok gigi.ada yang pagi pagi,sore setiap mandi,ada setiap makan. Ini tergantung pada keyakinan masing masing mengenai bagai mana merawat gigi dengan baik. Warna pasta yang digunakan pun bermacam macam,ada yang putih polos,putih bergaris merah,hijau atau lainnya.tapi,bila diperhatikan, ada yang tidak berubah pada alat perawatan gigi tersebut. ternyata,alat perawatan gigi seperti yang kita kenal selama ini memang sudah di yakini sebagai yang terbaik sampai saat ini,dan tidak perlu di ubah.ini terlihat dari kenyataan bahwa kemasan yang paling tepat untuk pasta gigi.lalu,rasa dan tekstur pasta di dalam tube itu pun cukup membuat orang senag menyikat gigi.semua ini di dukung oleh cara promosi yang memang meyakinkan.
                                                                                          (marahimin,1999.209)

·         Langkah – langkah menyusun karangan eksposisi
 -Menentukan tema
-Menentukan tujuan penulisan adalah tujuan kita dalam tujuan penulisan
-Mengumpulkan data
-Menyusun kerangka karangan
-Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi

1.NARASI
1.      Karangan narasi
        Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu kejadian dan
bagaimana berlangsungnyaperistiwa-peristiwa tersebut.
rangkaian kejadian atau peristiwa biasanya disusun menurut urutan waktu 
(kronologis) . Isi karangan narasi bisa berupa fakta yaitu yang benar-benar terjadi maupun tentang sesuatu yang khyali atau imajinasi. Otobiografi dan biografi dapat digolongkan dalam jenis narasi.

2.         Tujuan karangan narasi
  Adalah menyatakan apa-apa yang terjadi. Oleh karena itu pokok-pokok                              masalah dalam narasi adalah tindakan, perbuata atau aksi

3.      Narasi dapat berisi fakta dan fiksi
-contoh narasi fakta : Biografi, Autografi atau kisah pengalaman
-Contoh narasi fiksi : Novel, Cerpen, Cerbung, atau Cergam

4.      Langkah menyusun narasi (fiksi)
·         Melalui proses kreatif
·         Melalui cara mencermati, menemukan dan menggali ide.
·         cerita dirangkai dengan rumus 5W+1H, dimana lokasi ceritanya , kapan peristiwanya, mengapa peristiwa itu rejadi, bagaimana cara itu dipaparkan

5.      Pola narasi
·         Awa narasi (besi pengantar cerita)
·         Tengah (memuculkan suatu konflik)
·         Akhir(akhir cerita)


2.PERSUASI

·         Karangan persuasi
              Adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, karangan inipun memrlukan data sebagai penunjang karangan ini isisnya berupa bujukan atau ajakan .
·         Cirinya :
Biasanya terdapat dalam bahasa iklan.
·         Contoh;
Untuk menjaga linkungan yang sehat kita harus mengurangi pencemaran-pencemaran atau polusi yang membahayakan alam.


 3.ARGUMENTASI

· Karangan argumentasi
Adalah karangan yang menguraikan tentang sesuatu pernyatan yang didukung kuat oleh pernyataan-pernyataan atau pendapat.
· Tujuan :
Untuk meyakinkan atau membujuk dan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga sang pembaca meyakini kebenaran itu.
· Isinya :
Mengandung pendapat atau komentar seseorang atau umum.
· Ciri-ciri :
1.      Ada pernyataan, ide atau pebdapat.
2.      Alasan, data, fakta yang mendukung.
3.      Pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.
· Langkah-langkah :
1.      Menentukan topikatau tema.
2.      Menentukan tujuan.
3.      Mengumpulkan data dan berbagai sumber.
4.      Menyusun kerangka sesuai dengan topik yang dipilih.
5.      Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.

4.DESKRIPSI

· Karangan deskripsi
Adalah karangan yang menuliskan suatu objek sesuai dengan keadaan sebenarnya, sebagai pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium secara imajinasi sesuatuyang dialami oleh pengarangtentang objek yang dimaksud. Karangan ini berbeda dengan eksposisi walaupun sama-sama memperluas pandangan dengan pengetahuan pembaca.
· Tujuan:
Agar pembaca dapat melihat, mendengar, meraskan secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan oleh pengarang tentang sesuatu objek sesuai dengan keadaan sebenarnya.
· Langkah-langkah:
1.      Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
2.      Tentukan tujuan.
3.      Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan, susunlah aspek-aspek ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan.
4.      Kembangkan kerangka menjadi karangan deskripsi.
· Menurut isinya karangan deskripsi ada 2, yaitu :
1.      Deskripsi berisi fakta.
2.      Deskripsi berisi fiksi.


KD  2.13 PENALARAN       
·         Teknik meringkas
                Ringkasan merupakan cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan panjang dalam bentuk yang singkat. Menulis ringkasan merupakan  kegiatan mereproduksi karya-karya yang sudah ada menjadi lebih singkat. Hal ini sesuai dengan istilah precis yang berarti memotong atau memangkas (Yustinah, 2008: 158).
            Kegiatan meringkas dapat di artikan memangkas atau memoting kalimat-kalimat penjelas dan hanya menyisakan kalimat-kalimat utamanya. Kalimat-kalimat yang ada yang sekitarnya dapat dihilangkan sebaiknya dihilangkan. Mestinya harus diingat, bahwa dalam menghilangakan  kalimat-kalimat tersebut tidak mengurangi makna atau pesan yang disampaikan penulis. Hal-hal yang dapat dihilangkanmisalnya gambar-gambar, contoh-contoh, dan kalimat-kalimat penjelas. Intisari karangan di biarkan tetap utuh tanpa hiasan-hiasan apapun.
            Dalam meulis ringkasan harus dilakikan dengan hati-hat. Hasil ringkasan tidak diperpolehkan bercampur dengan opini atau pendapat maupunkomentar. Ringkasan tetap menyajikan isi karangan asli secara berurutan. Tiap bagian disajikan secara proporsional, artinya tiap bagian disajikan secara sebanding  atau seimbang (Goryskeraf, 1994:189).
Anda harus membedakan antara ringkasan dan ikhtisar.  Ikhtisar  lesih menekankan hal-hal yang penting, yang kurang penting dapat diabaikan atau hanya sedikit dikemikakan. Di pihak lain, sebuah ikhtisar tidak perlu mengikuti alur atau urutan karangan aslinya (1994;189). Bahkan bahasa yang digunakan pun dapat diubah sesuai dengan keinginan si pembuat ringkasan sejauh makna teks asli tetap terjaga.
            Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami atau mengetahui isi sebuah karangan. Karangan dalam hal ini dapat berupa buku, artikel, ataupin karya-katya yang lain yang berupa tulisan. Melalui ringkasan itulah dapat diketahui pokok pikiran atau tujian penulis. Melalui ringkasan dapat dipelajari cara seorang penulis menyusun gagasan-gagasan yang tertuang dalam gagasan yang luas menuju ke gagasan yang lebih sempit atau sebaliknya. Penuangan gagasan ini tergantung pada pemakaian penalaran. Penalaran yang dipakai penalaran deduktif atau induktif atau campuran keduanya.
·         Langkah-langkah Meringkas 
            Untuk menulis sebuah ringkasan perlu menggunakan pedoman agar hasil ringkasan tersebut baik dan efektif.  Untuk meringkas sebuah tilisan dapat dilakikan langkah-langkah swbagai berikut.
a.       Membaca naskah/teks asli beberapa kali;
b.      Mencatat gagasan utama penulis
c.       Membuang paragraf yang berisa contih deskripsi atau kutipan;
d.      Membuang berbagai keterangan tambahan yang penting dalam sebuah kalimat;
e.       Mengubah dialog langsung ke dalam bentuk tidak langsung;
f.       Swdapat mungkin menggunakan kalimat tunggal;
g.      Menyusun ringkasan dengan mempertahankan susunan gagasan tulisan asli.
(modul program PDPt Universitas indinesia, dalam yustinah)
Montimer J.Alder, seorang ahli salam bidang membasa, berkebangsaan Amerika, (dalam Imam Syafe’I dan A. Syukur  Ghazali, 1996: 30-31) memberikan petunjuj cara meringkas karangan seperti berikut ini.
1.      Garis bawahilah pikiran0pikiran utama dan pernyataan penting
2.      Berilah tanda garis vertikal di garis batas kanan pernyataan atau pikiran yang perlu memdapatkan perhatian khusus.
3.      Berikanlah tanda bintang di garis batas kanan pernyataan atau pikiran yang di anggap paling penting. Untuk sebuah artikel, kira-kira dua atau tiga bagian. Untuk sebuah buku berkisar sekitar sepilih sampai lima belas bagian.
4.      Nomorilah secara berurutan bagian yang menyatakan kesatuan argument.
5.      Berilah tanda lingkaran kata-kata atau frasa kunci yang memuat konsep  yang berkaitan dengan ide pokok yang di kembangkan.
Untuk  meringkas, gagasan-gagasan pokok yang telah dikumpulkan itu dapat dirangkai-rangkaikan menjadi sebuah paragraf yang utuh.
Perlu anda ketahui bahwa merangkum merupakan suatu bagian kegiatan untuk meringkas sesuai dengan isi teks aslinya. Maka dalam merangkum isi benar-benar memperhatikan pembicara dalam menyapaikan materi. Rangkuman adalah ringkasan. (honiatri,2006:77)
Agar rangkuman tersebut baik , ada beberapa hal yang perlu diperhatikan , yaitu:
1.      Isi rangkuman harus seuai dengan sumber aslinya.
2.      Urutanya mengikuti urutan sumber aslinya.
3.      Jika rangkuman terbentuk paragraf, sebaiknya kalimat yang satu dengan kalimat yang lain memiliki pertalian, baik dari segi bentuk maupun isinya.
Contoh :
            Gorge stenphenson , si buta huruf penemu rel kereta api
Kereta api memang berbeda dengan kendaraan bermotor lainnya. Seorang pengemudi kereta api yang dinamakan masinis hanya mengatur laju kecepatan kereta api . arah gerak baik lurus maupun belok tak di atur , karena tinggal mengikuti jalur rel yang ada . saat melintas persimpangan , kereta api berbelok secara otomatis sesuai rel yang disusun pengatur lintasan.
Betapa susahnya masinis , seandainya kereta api melaju di jalan raya . karena berat dan panjang , kereta api sangat sulit di kemudikan . jangankan berbelok , mengerem saja susah . tak bisa seketika berhenti seperti halnya kendaraan bermotor. Makanya , sering terjadi kecelakaan-kecelakaan kereta api menabrak kendaraan atau orang.
Untungnya kereta api mempunyai jalan sendiri, yakni rel. jadi lebih aman dan nyaman. Untuk itu, kita perlu berterima kasih kepada Gorge Stephenson sang penemu rel kereta api.
Saat stephenson masih belia , kereta api belum ditemukan. Dia tinggal di kota Wylam, inggris dalam keadaan sangat miskin. Setiap hari dia bekerja sebagai ‘sopir’ gerobak sapi. Bukan naik di atasnya , melainkan berlari di sampingnya. Untuk membelokkan gerobak, ia menarik leher si sapi sesuai dengan arah yang dituju.

















KD 2.14 MENYIMPULKAN TEKS TERTULIS DALAM KONTEKS BEKERJA
Simpulan merupakan bagian terakhir dari sebuah uraian.
Seorang penulis dapat merumuskan simpulan dengan 2 cara:
1.      Tulisan yang bersifat Argumentas, berisi simpulan yang berupa ringkasan Argumentasi atau alas an penting dalam bentuk detail ataupun dasar hukum.
2.      Simpulan yang cukup disajikan tujuan atau isi umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dimuka.
Syarat menyusun kalimat simpulan:
A.    Tidak menggunakan kalimat ambigu (bermakna ganda)
B.     Dirumuskan secara jelas, lugas, dan bernalar
C.     Disusun berdasarkan informasi yang diperoleh
D.    Menyusun secara cermat
Menggunakan kalimat yang komunikatif
Kalimat yang komunitatif dapat membuat pesan tersampaikan dengan tepat.
Syarat-syarat kalimat komunitatif:
1.      Sesuai dengan kaidah bahasa, kaidah bahasa diartikan sebagai aturan/pedoman yang harus dipatuhi oleh seorang pembicara untuk menyampaikan ide kepada lawan bicara. Secara tertulis kaidah bahasa biasanya terbentuk pedoman umum yaitu ejaan bahasa Indonesia. Secara lisan kaidah bahasa yang digunakan pembicara dipengaruhi oleh situasi pembicara. Unsure yang mempengaruhi disebut insur suprasegmental yaitu lafal, tekan jeda, inotasi.
2.      Sesuai denagn nalar, penalaran merupakan suatu proses berfikir untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Penalaran yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Penalaran yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah pula.
Jenis-jenis penalaran:
1.      Deduksi, dilakukan terhadap data (pernyataan) umum kedalam simpulan yang khusus. Penalaran deduksi dapat dilakukan secara langsung/entimim/tidak langsung/logisme.
Contoh silogisme:
v  Premis umum : hakim yang baik tidak menerima uang suap
v  Premis khusus : Ny. Hani hakim yang baik
v  Simpulan : Ny. Hani tidak menerima uang suap
               Contoh entimem : penalaran secara langsung
v  Premis umum : hakim yang baik tidak menerima uang suap
v  Premis khusus : Ny. Hani hakim yang baik
v  Simpulan : Ny. Hani tidak menerima uang suap karena ia hakim yang baik
2.      Induksi, dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa khusus, kemudian dirumuskan sebuah simpulan yang mencakup semua peristiwa khusus itu. Penalaran induksi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pernyataan yang mempunyai ciri-ciri tertentu (generalisasi) dan dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama (analogi)
Contoh generalisasi :
Jika dipanaskan, besi memuai
Jika dipanaskan, tembaga memuai
Jika dipanaskan, emas memuai
Jika dipanaskan, semua logam memuai
Contoh analogi :
Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya musim yang diciptakan oleh manusia. Tidakkah alam yang megah ini ada pula penciptanya?
3.      Ketersampaian pesan, pesan dapat tersampaikan apabila sarana yang degunakan untuk menyampaikannye tepat dan situasinya mendukung selain itu antara pembicara dan lawan bicara harus saling memahami kode-kode yang digunakan
Komunikatif
Tidak komunikatif
Malam ini udara terasa panas
Ini malam yang udaranya panas sekali
Berbicara tentang polusi tak kunjung selesai.
Membicarakan tentang masalah polusi tidak ada habis-habisnya.

Cermat dan santun
Ciri komunikasi efektif lainnya adalah menggunakan kalimat yang cermat dan santun, artinya adalah kalimat tepat dalam pemilihan kata atau diksi. Pemilihan kata atau diksi yang tepat hendaknya memperhatikan criteria dibawah ini :
1.      Konotasi baik, untuk memperoleh kalimat yang santun diksi diperoleh dengan cara memperhatikankonotasi kata tersebut sopan atau tidak bila didengar oleh lawan bicara. Contoh :
Konotasi baik
Konotasi tidak baik
Istri
Bini
Hamil
Bunting
Asisten
Pembantu
Gajih
Upah
Tuna wisma
gelandangan

2.      Tidak ambigu/tidak bermakna ganda, biasanya disebabkan oleh:
a.       Penggunaan kata yang tidak tepat, contoh: pemilik kebun binatang itu sudah tidak beruang lagi. Kata bruang pada kalimat tersebut memiliki dau kemungkinan makna atau ambigu tidak memiliki uang dan tidak memiliki ruang
b.      Jeda yang tidak tepat, contoh: untuk rakyat kecil kami berjuang.
3.      Kata acuan, kata acuan sangan tepat penggunaannya untk mendapatkan kalimat yang cermat dan santun lebih-lebih dalam hukum/perundangan, dengan menggunakan kata acuan kemungkinan salah tafsir dapat dihindari. Contoh: anda masuk daerah bebas parkir. Maksud kalimat tersebut menbingungkan karena yang diungkapkan penulis/penutur balemtentu sama dengan maksud pembicara atau pendengar. Kemungkinan:
·         Daerah tersebut adalah tempat parkir dan pengendara bermotor bebas memilih tempat parkir sesuka mereka.
·         Daerah tersebut tidak diperuntukan untuk area parkir. Kalimat tersebut dapat dihindari keslahannya dengan cara menyesuaikan situasi atau memperbaiki struktur kalimat menjadi tempat parkir atau dilarang parkir disini
4.      Situasi kebahasaan, apabila komunikasi terjadi secara lisan antara pembicara atau penutur dengan lawan bicara atau pendengar situasi kebahasaan dapat diamati melalui gerak gerik pembicara (kinetic).